1. Lapar: tangisan pendek dan bernada rendah
Bayi yang merasa lapar akan menangis dengan nada rendah dan irama tangisan yang naik turun. Tangisan juga tidak akan berlangsung lama dan biasanya disertai isyarat lapar lainnya seperti mengisap jari-jarinya.
2. Penat: cengeng dan berteriak
Ketika bayi lelah atau tidak nyaman, dirinya akan mudah sekali menangis dan berteriak. Atasi hal ini dengan menggendong bayi di bahu untuk menenangkannya dan agar bayi mengantuk. Cara yang tepat untuk mengobati kelelahannya adalah dengan tidur untuk memulihkan tenaga.
3. Bosan: rewel kemudian menangis
Jika bayi merasa bosan akan menunjukkan tanda seperti rewel dan kemudian menangis. Bayi yang bosan hanya menginginkan perhatian dari orangtuanya, sehingga bayi akan segera tenang kembali setelah Anda meraih dan memeluknya.
4. Sakit: merengek
Bayi yang sakit atau merasakan nyeri di tubuhnya akan merengek lemah sepanjang hari dan merintih lemah seakan tidak memiliki energi yang kuat untuk menangis. Selain itu, bayi mungkin akan menunjukkan tanda-tanda lain seperti lesu dan kehilangan nafsu makan.
5. Kolik: tangisan berlangsung hingga berjam-jam
Kolik adalah suatu keadaani yang belum jelas diketahui penyebabnya sampai sekarang, tetapi salah satu penyebab yang mungkin adalah bayi terlalu banyak menghirup udara tanpa bersendawa yang menyebabkan perutnya kembung dan terasa sakit.
Bayi yang mengalami kolik biasanya akan menangis selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari. Kolik bisa terjadi setiap saat dalam minggu-minggu pertama bayi yang baru lahir dan biasanya akan hilang pada saat bayi berusia 3 bulan.